0351 2811531 stainumadiun@gmail.com
STAINU Madiun Kukuhkan 37 Sarjana di Kayana Ballroom, Wakil Bupati Ajak Lulusan Jadi Agen Perubahan

STAINU Madiun Kukuhkan 37 Sarjana di Kayana Ballroom, Wakil Bupati Ajak Lulusan Jadi Agen Perubahan

KOTA MADIUN, 25 Oktober 2025 — Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Madiun sukses menggelar Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda ke-IX Sarjana Strata 1 Tahun 2025. Sebanyak 37 mahasiswa dari empat program studi resmi dikukuhkan menjadi sarjana baru dalam upacara yang berlangsung khidmat di Kayana Ballroom, Jalan Pahlawan, Kota Madiun.

Acara dibuka pada pukul 09.00 WIB, dihadiri oleh jajaran Senat, pimpinan kampus, serta perwakilan Badan Pengelola Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (BPPTNU). Turut hadir pula Wakil Bupati Madiun dan Asisten Walikota Madiun sebagai tamu kehormatan serta stake holder dari PCNU Kabupaten Madiun, perwakilan kepala Kantor Kemenag Kabupaten Madiun, Baznas Kota dan kabupaten Madiun.

Puncak sesi akademik diisi dengan Orasi Ilmiah oleh Dr. KH. Miftahul Huda, M.Pd., yang juga menjabat sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Arab. Dengan mengangkat topik “Budaya Pesantren yang Ilmiah dan Amaliah”, beliau menekankan bahwa budaya santri yang meliputi kebersamaan, kekeluargaan, kesederhanaan, dan kemandirian, adalah modal penting bagi lulusan.

Beliau juga menantang para wisudawan untuk menguasai ranah publik dan dunia digital. “Kuasailah ranah publik dengan konten-konten yang manfaat. Dunia maya jangan cuma jadi tempat bertanya dan arena bergaya, jadikan sosial media kalian sebagai sarana untuk menebar maslahat dan bukan madarat,” pesannya.

Suasana semakin hangat dengan kehadiran perwakilan Pemerintah Daerah. Wakil Bupati Madiun turut hadir dan memberikan sambutan. Dalam sambutannya Wakil Bupati Madiun, Purnomo Hadi, M.H., menyatakan rasa bangga dan terkesan dengan budaya santri di STAINU Madiun. Beliau menekankan bahwa pendidikan adalah kunci untuk meningkatkan kualitas diri, bukan sekadar mencari pekerjaan.

“Kita menempuh pendidikan itu adalah menambah keilmuan kita, sehingga dengan keilmuan kita nanti kita mampu bermanfaat bagi orang banyak,” tegas beliau.

Wakil Bupati Madiun juga berpesan agar para sarjana menjadi Agen Perubahan (Agent of Change) yang membawa inovasi, Agen Kontrol Sosial (Social Control) yang menjaga moral dan kondusivitas sosial serta Penerus Bangsa yang berintegritas dan memiliki kepemimpinan.

Wisuda ke-IX ini mengukuhkan 37 sarjana dari empat program studi: Ekonomi Syariah, Hukum Ekonomi Syariah, Pendidikan Bahasa Arab, dan Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Prosesi pengukuhan dilanjutkan dengan pembacaan Ikrar Setia Lulusan yang dipimpin oleh Ibnu Muzakir, Sarjana Hukum. Ikrar tersebut menegaskan komitmen lulusan untuk mengabdi kepada masyarakat dan mengembangkan dakwah Islamiah berdasarkan Ahlussunnah wal Jama’ah an-Nahdiyah.

Acara ditutup dengan Amanat Ketua STAINU Madiun, Anwar Solih Azarkoni, S.H.I., M.H., dan pembacaan doa yang dipimpin oleh KH. Mustaqim Basari.

Dukung Mutu Pendidik, Dosen PIAUD STAINU Madiun Jadi Juri Lomba MC Formal Aksigura Kebonsari

Dukung Mutu Pendidik, Dosen PIAUD STAINU Madiun Jadi Juri Lomba MC Formal Aksigura Kebonsari

MADIUN – Komitmen STAINU Madiun dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini (PAUD) diwujudkan melalui partisipasi aktif dosen Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) sebagai juri Lomba MC Formal Aksigura. Kegiatan yang merupakan Ajang Kompetisi Guru RA (Raudhatul Athfal) ini diselenggarakan oleh IGRA Kecamatan Kebonsari pada Selasa, 15 Oktober 2025, bertempat di RA Babussalam Kerjo Mojorejo.

Keterlibatan dosen PIAUD, yang diwakili oleh Ummu Habibah, M.Pd.I, merupakan tindak lanjut nyata dari kerja sama yang terjalin dengan PD IGRA Kabupaten Madiun. Ini sekaligus menjadi implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi di bidang pengabdian masyarakat.

Ketua Program Studi PIAUD STAINU Madiun, Konik Naimah, M.Si, menekankan pentingnya kegiatan ini. “Keterampilan Master of Ceremony (MC) Formal sangat dibutuhkan guru RA dalam acara-acara resmi sekolah dan organisasi. Kami berharap melalui penjurian ini, kami bisa berbagi standar praktik terbaik agar guru RA tampil lebih percaya diri dan profesional,” ujarnya.

Lomba MC Formal Aksigura ini diikuti oleh puluhan guru RA se-Kecamatan Kebonsari. Ummu Habibah, M.Pd.I, sebagai juri memberikan penilaian objektif serta masukan konstruktif. Ia juga mengapresiasi IGRA Kebonsari yang telah menyelenggarakan kompetisi yang terarah pada pengembangan profesionalisme guru.

Sinergi antara STAINU Madiun dan PD IGRA Kabupaten Madiun ini diharapkan terus berlanjut melalui berbagai program kolaboratif, demi mewujudkan PAUD yang berkualitas dan unggul di Kabupaten Madiun.

Tuntas Sebulan Praktik, Mahasiswa Ekonomi Syariah STAINU Madiun Resmi Akhiri PKL di BAZNAS Kota Madiun

Tuntas Sebulan Praktik, Mahasiswa Ekonomi Syariah STAINU Madiun Resmi Akhiri PKL di BAZNAS Kota Madiun

MADIUN, 10 Oktober 2025 — Setelah menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama satu bulan penuh, sebanyak lima belas mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah STAINU Madiun secara resmi mengakhiri masa pengabdian mereka di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Madiun. Acara penutupan ini dilaksanakan pada Jumat, 10 Oktober 2025, menandai berakhirnya kegiatan yang dimulai sejak awal September.

Dari pihak kampus, acara penutupan ini dihadiri langsung oleh Wakil Ketua I Bidang Akademik, Bapak Nuryanto, M.M., dan Kepala Program Studi Ekonomi Syariah, Ibu Ana Indriana, M.E. Kehadiran pimpinan kampus menunjukkan apresiasi terhadap BAZNAS Kota Madiun sebagai mitra strategis.

Dalam sambutannya, perwakilan STAINU Madiun menyampaikan terima kasih kepada BAZNAS Kota Madiun yang telah memberikan kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan teori keilmuan ekonomi syariah di lembaga amil zakat profesional.

“Kami berharap pengalaman yang didapatkan mahasiswa selama PKL di BAZNAS ini tidak berhenti di sini. Ilmu dan praktik yang mereka saksikan, terutama mengenai tata kelola zakat dan penyaluran dana, dapat menjadi bekal nyata yang bisa diimplementasikan dan dikembangkan di luar kampus setelah mereka lulus nanti,” ujar perwakilan kampus.

Pihak BAZNAS Kota Madiun juga mengapresiasi kinerja dan kontribusi aktif para mahasiswa selama masa PKL. Selama sebulan, mahasiswa telah terlibat langsung dalam kegiatan administratif, pelayanan muzaki, hingga pemahaman tentang pendistribusian dana kepada masyarakat yang membutuhkan.

Kegiatan penutupan ini diharapkan menjadi pijakan awal bagi para mahasiswa untuk menjadi praktisi ekonomi syariah yang kompeten dan berintegritas di masa depan.

Perkuat Sinergi Kampus dan Madrasah, Mahasiswa PBA STAINU Madiun Mulai Magang II di MA Tri Bhakti

Perkuat Sinergi Kampus dan Madrasah, Mahasiswa PBA STAINU Madiun Mulai Magang II di MA Tri Bhakti

PAGOTAN, 8 Oktober 2025 — Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) STAINU Madiun menggelar Pembukaan Magang II di MA Tri Bhakti Pagotan. Kegiatan ini diikuti oleh sepuluh mahasiswa sebagai upaya nyata memperkuat sinergi antara dunia kampus dan lembaga pendidikan menengah.

Acara pembukaan ini dihadiri oleh Kepala MA Tri Bhakti Pagotan, Kepala MTs Tri Bhakti Pagotan, para guru pendamping, dan dua Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dari STAINU Madiun, yaitu Zumrotul Masruroh, M.Pd.I dan Nur Fitriani, M.Pd.

Pihak madrasah menyampaikan apresiasi atas kepercayaan STAINU Madiun yang menjadikan MA Tri Bhakti Pagotan sebagai mitra pelaksanaan magang. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran Bahasa Arab bagi siswa.

Dalam arahannya, Zumrotul Masruroh, M.Pd.I, menekankan bahwa magang merupakan ajang pembentukan karakter profesional bagi calon guru. “Melalui magang ini, mahasiswa belajar bukan hanya sekadar mengajar, tetapi juga memahami kultur sekolah, bekerja sama dengan guru, dan beradaptasi dengan lingkungan pendidikan yang sesungguhnya,” ujarnya.

Senada dengan itu, Nur Fitriani, M.Pd, menambahkan bahwa Magang II menjadi momentum penting bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan pedagogik, sosial, dan profesional. Ia berpesan, “Mahasiswa PBA harus mampu menghadirkan pembelajaran Bahasa Arab yang menarik, komunikatif, dan relevan dengan kebutuhan siswa madrasah.”

Usai pembukaan, 10 mahasiswa PBA diarahkan untuk berkoordinasi dengan guru pamong guna menyusun jadwal praktik mengajar, observasi kelas, dan keterlibatan dalam berbagai aktivitas madrasah selama beberapa minggu ke depan. Dengan semangat “Belajar, Berkarya, dan Mengabdi”, program ini diharapkan mampu menjadi wadah bagi mahasiswa untuk berkontribusi nyata dalam pengembangan pembelajaran Bahasa Arab.