SE. PENDAFTARAN SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI
SE.-PENDAFTARAN-SEMINAR-PROPOSAL-SKRIPSIUnduh file di sini Download
Unduh file di sini Download
Dalam kuliah tamunya, Dr. Sofyan Zefri mengupas tuntas tema krusial: “Tantangan dan Peluang Hukum Bisnis Syariah dalam Era Digital.” Beliau menjelaskan bahwa transformasi digital telah membawa perubahan signifikan pada model bisnis, sistem transaksi, hingga proses penyelesaian sengketa, sehingga kompetensi di bidang hukum bisnis syariah harus terus diperkuat.
Narasumber menekankan bahwa era digital membawa dua sisi. Tantangannya meliputi maraknya fintech ilegal, potensi kecurangan digital, dan kebutuhan regulasi yang adaptif. Namun, digitalisasi juga membuka peluang besar bagi perkembangan ekonomi syariah. Inovasi seperti digital payment, smart contract, blockchain, dan digital banking syariah dapat mengakselerasi ekonomi umat jika didukung oleh pemahaman hukum yang kuat.
Para peserta, yang terdiri dari mahasiswa Jurusan Syariah, aktif memanfaatkan sesi diskusi. Mereka membahas isu-isu mulai dari regulasi fintech syariah, peluang karier, hingga tantangan integritas hukum di tengah digitalisasi. Diskusi yang interaktif ini bertujuan memberikan wawasan praktis bagi mahasiswa.
Ketua Jurusan Syariah STAINU Madiun menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan komitmen kampus dalam memperkuat kapasitas mahasiswa agar responsif terhadap dinamika zaman. Diharapkan kuliah tamu ini dapat memperluas wawasan dan memotivasi mahasiswa untuk terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Acara ditutup dengan penyerahan sertifikat dan sesi foto bersama, menegaskan peran STAINU Madiun sebagai lembaga pendidikan yang siap mencetak lulusan kompeten dan berdaya saing di era digital.
Unduh file di sini Download
Tim Asesor dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) terdiri dari dua pakar: Dr. Hisyam Zaini, M.A. dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Prof. Dr. Muh. Nashirudin, M.A., M.Ag. dari UIN Raden Mas Said Surakarta, dan satu orang utusan dari BAN-PT sendiri.
Penyelenggaraan asesmen lapangan diawali dengan sesi pembukaan secara resmi oleh Ketua STAINU Madiun, dilanjutkan dengan sambutan dari tim asesor. Inti dari kegiatan ini adalah konfirmasi dan validasi data yang telah disubmit STAINU Madiun ke dalam Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi Online (SAPTO).
Tim asesor bekerja di ruangan terpisah, fokus mengkonfirmasi pemenuhan sembilan standar borang akreditasi, yang meliputi visi, tata pamong, mahasiswa, SDM, sarana prasarana, serta capaian Tri Dharma (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian).
Setelah seluruh data dan bukti fisik dikonfirmasi, tim asesor juga memberikan pendampingan dan masukan konstruktif sebagai upaya perbaikan berkelanjutan bagi STAINU Madiun. Rangkaian kegiatan AL-APT ditutup dengan penandatanganan Berita Acara oleh perwakilan BAN-PT, Ketua STAINU Madiun, dan tim asesor. Seluruh civitas akademika STAINU Madiun kini tinggal menanti hasil akhir penetapan peringkat akreditasi institusi.
Diskusi tersebut dimoderatori oleh Fikriyatul Ilmi, Lc., M.H., salah satu dosen STAINU Madiun. Narasumber utamanya adalah Dede Alien Efansyah, mahasiswa semester VII Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) STAINU Madiun, yang juga dikenal sebagai inisiator IBP (Indonesia Book Party) Regional Madiun, sebuah komunitas literasi aktif.
Dede mengulas novel terjemahan berjudul “Mencari Nama Tuhan yang Keseratus”, karya novelis dan jurnalis Lebanon, Amin Maalouf (judul asli: “Balthasar’s Odyssey”). Diskusi berlangsung sangat seru karena novel tersebut mengangkat tema yang kompleks dan menarik, meliputi kisah cinta yang pelik, benturan antaragama dan peradaban, renungan filosofis tentang kesejatian hidup, serta kronik sejarah yang kaya.
Sesuai dengan judul novel, pembahasan utama memicu pertanyaan mendalam bagi peserta. “Mencari Nama Tuhan yang Keseratus” membuat peserta, khususnya umat Muslim, penasaran apakah ada nama Allah ke-100 di luar 99 Asma’ul Husna yang telah dikenal. Pertanyaan filosofis ini membuka sesi diskusi dan tanya jawab yang sangat interaktif, melibatkan baik moderator maupun partisipan daring.
Kolaborasi antara dosen dan mahasiswa STAINU Madiun dalam forum literasi publik ini menegaskan komitmen kampus untuk tidak hanya fokus pada akademik formal, tetapi juga pada pengembangan wawasan dan budaya membaca kritis di tengah perkembangan teknologi digital.