0351 2811531 stainumadiun@gmail.com
MADIUN, 15 Desember 2021 – Dinding-dinding rumah yang hancur, atap yang ambruk tertimbun abu vulkanik panas, serta kehilangan harta benda bahkan orang terkasih. Itulah gambaran rasa pilu mendalam yang menyelimuti ribuan warga di kaki Gunung Semeru, Lumajang, pasca-erupsi dahsyat awal Desember 2021. Duka yang tak terperikan itu terasa menusuk, memaksa para korban mengungsi dengan trauma, meninggalkan sisa puing-puing kehidupan lama yang kini tertutup material vulkanik. Kabut kesedihan dan ketidakpastian masa depan menjadi selimut bagi mereka yang berjuang untuk bangkit dari bencana alam terbesar tahun itu.

Tragedi kemanusiaan tersebut membuat Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Madiun segera menginisiasi gerakan kemanusiaan. Lembaga ZISWAF (Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf) STAINU Madiun berkolaborasi dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STAINU Madiun menggalang donasi dan bantuan sebagai wujud nyata Aksi Solidaritas Peduli Semeru.

Penggalangan dana dimulai secara intensif sekitar seminggu setelah tragedi erupsi, melibatkan sivitas akademika, mulai dari dosen, karyawan, hingga mahasiswa, serta membuka kanal donasi untuk masyarakat umum.

Para mahasiswa yang tergabung dalam BEM STAINU Madiun turun langsung ke jalanan utama Madiun dan sekitarnya, membawa kotak donasi sambil menyuarakan ajakan kebaikan. Semangat dan kepekaan sosial para pemuda Nahdliyin ini menunjukkan komitmen tinggi terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan tolong menolong.

Seluruh dana dan barang logistik yang terkumpul, mulai dari pakaian layak pakai, makanan instan, selimut, dan obat-obatan, disalurkan melalui jalur koordinasi resmi Nahdlatul Ulama, yaitu LAZISNU Kabupaten Madiun. Bantuan tersebut merupakan amanah yang diserahkan untuk memastikan distribusinya tepat sasaran. Dengan sinergi ini, STAINU Madiun berharap kontribusi kecil tersebut dapat meringankan sedikit beban berat para penyintas yang kini harus memulai hidup dari nol di tempat pengungsian.

Aksi solidaritas ini menjadi bukti bahwa kampus tidak hanya berfungsi sebagai menara gading ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai pusat kepedulian dan penggerak perubahan sosial yang selalu hadir di saat masyarakat membutuhkan.