Mahasiswa Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) melaksanakan program Literasi Mengabdi di SD Negeri Luworo 1–3. Program ini lahir dari semangat mahasiswa untuk menumbuhkan budaya membaca di kalangan anak-anak, sekaligus memanfaatkan koleksi buku Perpustakaan Desa Luworo agar lebih dekat dengan siswa sekolah dasar.
Setiap pagi sebelum pelajaran dimulai, mahasiswa bersama guru mendampingi siswa dalam kegiatan membaca bersama. Buku yang digunakan cukup beragam—mulai dari cerita bergambar, dongeng rakyat, pengetahuan umum, hingga cerita motivasi anak. Agar semua siswa mendapat kesempatan yang sama, kegiatan ini diatur dengan jadwal bergiliran untuk setiap kelas, mulai dari kelas 1 hingga kelas 6.
Bagi siswa kelas bawah, mahasiswa membacakan buku secara nyaring (read aloud) dengan ekspresi suara yang membuat suasana lebih seru dan menyenangkan. Sementara itu, siswa kelas atas diarahkan untuk membaca secara mandiri, kemudian menceritakan kembali isi bacaan atau menuliskannya dalam bentuk ringkas. Selain itu, mahasiswa juga mengajak siswa berdiskusi tentang pesan moral dari cerita yang dibaca, sehingga anak-anak tidak hanya membaca, tetapi juga memahami maknanya.
Kegiatan literasi ini semakin meriah dengan adanya apresiasi sederhana. Anak-anak yang aktif biasanya mendapat pujian, stiker, atau tanda bintang. Hal kecil ini membuat mereka semakin termotivasi untuk membaca pada kesempatan berikutnya.
Kepala SDN Luworo 01 mengaku sangat terbantu dengan adanya program ini. “Kami berterima kasih kepada mahasiswa KPM. Anak-anak jadi lebih antusias membaca, apalagi ada tambahan buku dari perpustakaan desa yang sebelumnya jarang bisa mereka akses. Semoga kebiasaan ini terus berlanjut meskipun KPM telah selesai,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Ketua KPM Luworo menyampaikan, “Kami ingin meninggalkan sesuatu yang bermanfaat untuk adik-adik di SDN Luworo. Literasi adalah bekal penting untuk masa depan, dan kami senang sekali melihat mereka bersemangat membaca setiap pagi. Harapannya, kegiatan ini menjadi kebiasaan baik yang terus dijaga oleh sekolah.”
Melalui program Literasi Mengabdi ini, mahasiswa tidak hanya meningkatkan minat baca siswa, tetapi juga belajar berinteraksi dengan masyarakat. Guru merasa terbantu, siswa semakin bersemangat, dan mahasiswa mendapatkan pengalaman berharga tentang bagaimana literasi dapat dijalankan dengan sederhana namun berdampak besar.
Program ini membuktikan bahwa literasi bukan sekadar kegiatan membaca, melainkan sebuah gerakan bersama untuk membuka wawasan, membentuk karakter, dan menumbuhkan rasa percaya diri anak-anak. Harapannya, meskipun KPM telah berakhir, semangat membaca yang sudah ditanamkan akan terus hidup di SDN Luworo 1–3 dan menjadi kebiasaan sehari-hari.
(Kelompok 2 KPM STAINU Madiun 2025)